๐ Pernah Nggak Sih Kepikiran…
…kenapa setahun itu ada 12 bulan, dan kenapa Februari cuma 28 hari (kadang 29)? Kok bisa sih, kalender yang kita pakai sekarang ini jadi sistem waktu yang dipakai hampir seluruh dunia?
Nah, kalender yang kita pakai sekarang disebut Kalender Gregorian, dan ternyata perjalanannya panjang banget lho! Yuk, kita kulik bareng-bareng asal-usulnya!
๐๏ธ Awal Mula: Kalender Romawi Kuno
Kalender modern kita punya akar dari kalender Romawi kuno. Dulu, kalender Romawi awalnya cuma punya 10 bulan dan total 304 hari dalam setahun. Bayangin aja, 61 hari “menggantung” tanpa bulan apa pun! ๐
Nama-nama bulan seperti Maret (March), April, sampai Desember, semua udah dipakai sejak zaman itu. Bahkan nama Maret diambil dari dewa perang Romawi, yaitu Mars.
๐งฎ Perubahan oleh Julius Caesar: Kalender Julian
Tahun 46 SM, Julius Caesar mikir: “Ini kalender nggak akurat, bikin bingung!” ๐ค
Akhirnya dia reformasi kalender dan bikin Kalender Julian, yang punya:
- 12 bulan
- 365 hari dalam setahun
- Tahun kabisat tiap 4 tahun sekali
Sistem ini jauh lebih stabil. Tapi sayangnya, tetap ada kekeliruan kecil. Setiap tahun, hitungan Kalender Julian kelebihan sekitar 11 menit dari tahun matahari yang sesungguhnya. Keliatannya sepele, tapi kalau dikumpulin selama berabad-abad, lama-lama bisa bikin musim bergeser.
๐ Kalender Gregorian: Perbaikan dari Paus
Di tahun 1582, Paus Gregorius XIII bilang, โWaktunya pembaruan!โ karena sistem Julian udah ngaco, terutama untuk penentuan Paskah.
Akhirnya, muncullah Kalender Gregorian, yang:
- Tetap 365 hari
- Tahun kabisat hanya berlaku jika tahun bisa dibagi 4 (kecuali yang habis dibagi 100, kecuali juga kalau habis dibagi 400)
- Contoh: tahun 2000 kabisat, tapi 1900 bukan
Kalender ini langsung dipakai di negara-negara Katolik, dan menyusul oleh banyak negara lain beberapa abad kemudian.
๐ Digunakan Seluruh Dunia
Sekarang, Kalender Gregorian jadi kalender internasional yang digunakan untuk:
- Penanggalan umum
- Sistem administrasi negara
- Sekolah dan pekerjaan
- Kalender digital (Google Calendar, Apple Calendar, dll)
Meski begitu, masih banyak budaya yang punya kalender sendiri lho! Seperti:
- Kalender Hijriah dalam Islam
- Kalender Imlek dari Tionghoa
- Kalender Saka di India dan Bali
๐ Kesimpulan
Kalender yang kita pakai sekarang adalah hasil dari perjalanan panjang penuh revisi, mulai dari Romawi Kuno sampai reformasi gereja Katolik. Ternyata, menghitung waktu nggak sesederhana melihat matahari terbit dan terbenam, ya!