
Coba deh lihat keyboard kamu sekarang. Huruf-huruf yang kamu pakai buat ngetik, chatting, dan bikin caption Instagram itu sebenarnya punya sejarah panjang banget, lho!
Huruf A sampai Z yang kita kenal hari ini dikenal sebagai alfabet Latin. Tapi, pernah kepikiran nggak sih… dari mana asalnya huruf-huruf ini?
Yuk, kita bahas bareng! 😄
🏛️ Awalnya dari Mana Sih?
Semua bermula dari sekitar 1200 SM, di wilayah Fenisia (sekarang wilayah Lebanon dan sekitarnya). Bangsa Fenisia adalah pedagang ulung yang butuh sistem tulis-menulis yang praktis. Maka lahirlah alfabet Fenisia—huruf-huruf konsonan tanpa vokal!
📜 Masuk ke Bangsa Yunani
Nah, alfabet Fenisia ini “diadopsi” oleh bangsa Yunani sekitar 800 SM. Tapi orang Yunani ngerasa, “Kok nggak ada huruf vokalnya ya?” Akhirnya, mereka menambahkan vokal dan mengembangkan sistem tulis yang lebih lengkap.
Contoh: huruf Fenisia “aleph” berubah jadi huruf Yunani “alpha” → yang nantinya jadi huruf Latin A!
🇮🇹 Masuk ke Bangsa Romawi
Ketika Romawi naik daun, mereka mengadaptasi alfabet Yunani dan menyederhanakannya menjadi yang kita kenal sekarang: Alfabet Latin.
Awalnya cuma 21 huruf aja, lho!
Huruf J, U, dan W baru ditambahkan berabad-abad kemudian saat Eropa masuk ke era modern.
💬 Fun Fact!
- Huruf J dulunya sama kayak I. Baru dipisah sekitar abad ke-16.
- Huruf U dulunya sama kayak V. Jadi kayak “U” itu versi bulat dari “V”.
- Huruf W adalah pengulangan “double U” → W!
🌎 Digunakan di Mana Aja?
Sekarang, alfabet Latin adalah sistem tulisan paling banyak digunakan di dunia. Dari bahasa Inggris, Indonesia, Spanyol, Perancis, Jerman, sampai bahasa Swahili — semuanya pakai alfabet ini!
✨ Kesimpulan:
Huruf-huruf yang kamu ketik setiap hari ternyata punya riwayat ribuan tahun, lho. Dari bangsa Fenisia, Yunani, sampai Romawi — barulah jadi huruf modern yang kita pakai sekarang.
Keren, kan? Nggak cuma asal ketik, sekarang kamu tahu sejarahnya juga 😎